1.06.2012

Sang Murobbi






Mengimbau kembali cerita Sang Murabbi sebentar tadi banyak mengetuk hati untuk berfikir dan berfikir akan kerja-kerja di jalan ini. Sebelum ini pun pernah tengok cuma kali ini perasaannya jauh berbeza. Memperbaiki diri, mengajak orang lain bukan kerana mahukan pujian dan perhatian tinggi dari murabbi malah ia lebih jauh dari itu yakni sang murabbi kita yang paling atas iaitu Allah. Ada banyak kata-kata dalam filem ini yang menarik hati untuk lebih memahami jalan ini, insyaAllah.


"Allah memberi ganjaran yang sebesar-besarnya dan darjat yang setinggi-tingginya bagi mereka yang sabar dan lulus dalam ujian kehidupan di jalan dakwah...
Jika ujian cubaan yang diberikan oleh Allah hanya yang mudah-mudah sahaja tentu kita tak akan memperoleh ganjaran yang hebat...
Di situlah terletak hikmahnya yakni bagi seorang daie harus sungguh-sungguh dan sabar dalam meniti jalan dakwah ini....
Perjuangan ini tidak bisa dijalani dengan ketidaksungguhan, azam yang lemah dan pengorbanan yang sedikit...."




Kita selalu mendengar orang berkata, jadilah diri sendiri daripada kita menjadi orang lain. Namun bila difikirkan ada sesuatu yang tidak betul pada kata-kata ini. jadilah diri sendiri? Adalah lebih indah dan cantik if jadilah diri sendiri tapi tetap berusaha memperbaiki diri dan itulah sebaiknya daripada menjadi diri sendiri sehingga tidak mahu menerima pendapat orang lain walaupun pendapat itu boleh jadi betul.


" Kalau hanya berdakwah kita memang bisa, tapi apakah kita bisa cinta dengan dakwah.
Cinta itu butuh pengorbanan, waktu, tenaga dan harta.
Allah telah menggiring kita pada keimanan dan dakwah saja merupakan suatu kejayaan besar. Apakah pantas kita mahukan lebih imbalan dari itu?
Apalagi bila berupa jabatan kesenangan atau kemenangan."



"Kematian hati banyak orang tertawa sedang maut mengintainya...
Banyak orang cepat datang ke saf solat tapi ternyata cepat pula dia pergi...
Dingin tanpa penghayatan...
Banyak orang yang sedikit beramal tapi disebut-sebutnya banyak sekali...
merendahlah...
engkau kan seperti bintang ke bintang...
berkilau dipandang orang di atas riak air...
dan sang bintang pun jauh tinggi..
janganlah seperti asap yang mengangkat diri tinggi di langit..
padahal dirinya rendah hina..."




Istiqamah bukan sesuatu yang mudah untuk digapai. Istiqamah bukan sahaja bermaksud kita melakukan sesuatu amalan itu berulang-ulang. Semua kembali kepada hati dan niat kita kepada apa. Ternyata kefahaman terhadap sesuatu itu lebih banyak memberi pengaruh kepada semangat seseorang dalam jalan ini. Semangat tanpa ada kefahaman senang goyah bak tiang yang tidak cukup tiang-tiangnya, mudah jatuh...


" Setiap marhalah itu ada rijalnya, setiap marhalah ada masalahnya,
jadi kita masing-masing diberi cobaan daripada Allah SWT,
begitu juga dengan dakwah kita,
ubatnya adalah kesabaran, keikhlasan antum dan pengorbanan dari teman-teman..
dan kita...
kembali kepada soalan berkenaan dakwah...
kenapa kita melakukan dakwah ini?
kenapa kita cenderung pada dakwah ini, kita habis-habisan dalam dakwah ini?
kerana apa? Kerana Allah saja...
kita ingat bagaimana kata Allah,
bagaimana kata Rasul,
sudah selesai.."

Apa terjadi pula apabila berulang-ulang usaha kita tidak berhasil?

" Sabar di atas sabar. Antum berikan sabar di atas sabar kepada Allah SWT.
Allah akan segera datang dengan jalan keluarnya. InsyaAllah."




Bukan perhatian dari murobbi yang kita cari tapi pada perhatian-Nya yang lebih agung. Bertindak kerana Allah biarpun dengan segala kekurangan kita sebagai hamba-Nya. Jalan ini panjang dan penuh duri. Hidayah itu milik Allah SWT walau sejauh mana usaha kita nak tarik orang kepada Allah SWT, still penentunya adalah Allah SWT. Marilah kita sama-sama memohon untuk terus menerus dalam hidayah-Nya dan berusaha untuk terus istiqamah. InsyaAllah...


Kuala Lumpur








No comments:

Post a Comment