11.09.2015

Keinginan dan Kemampuan


credit

Keinginan dan kemampuan, bahkan dulu aku mungkin tak faham apa perbezaan antara duanya. Keinginan dan kemampuan boleh meliputi segalanya, apa saja yang kita ingin kita usahakan sehingga mencapai mampu untuk menggapainya. Seperti juga di jalan dakwah dan tarbiyah, siapa saja boleh menginginkan untuk menjadi lebih baik dari semalam. Tapi seringkali juga kita melihat ramai orang berkeinginan, namun tidak kesampaian inginnya bahkan hanya berliar di kotak minda, tidak menghasilkan tindak tanduk yang menuju ke arah kemampuan.

Kita juga sering dengar akan kata kata iaitu Allah tak akan uji kita melebihi kemampuan kita. Sejauh mana kemampuan kita? Masing-masing kita ada tahap kemampuan diri sendiri, dan tidak sama antara lainnya.  Sedar kah kita, sebenarnya kita boleh melakukan sesuatu asalkan kita ada keinginan yang kuat untuk melakukannya. Limitasi sering dicipta oleh diri sendiri, mungkin yang sebenarnya tu kita lah yang menghalang diri kita untuk bergerak memacu dalam dakwah dan tarbiyah. 

Kurang yakin, kurang percaya diri kurang percaya kepada Allah kah kita? Percaya itu seperti anda mengorak langkah naik ke atas satu anak tangga yang mana kita tak nampak pun tangga tangga seterusnya tapi kita percaya dengan satu langkah naik ke satu anak tangga itu, Allah akan membawa kita ke tempat yang kita mahu tuju. Apa pun yang berlaku di hadapan kelak, percaya saja dengan Nya, asalkan niat baik kerana Allah, Allah pasti akan membantu. In shaa Allah, perbaiki niat dan teruslah berusaha. Hilang keinginan maka kemampuan pun bahkan tidak terlihat bayangnya, lantas nanti akan cepat merasa bosan lalu sia-sia apa yang kita lakukan itu.

Tidak inginkah anda mahu menjadi seperti pemuda-pemuda di zaman Rasulullah yang sanggup bergadai masa, nyawa dan harta untuk membantu agama Allah? Ya, aku akui sukar namun bisa jadi boleh. Mungkin agak lambat tapi tetap melangkah walau hanya setapak hari demi hari. Lupakah kita gunung-gunung yang besar itu hasilnya daripada kumpulan batu-batu kecil lalu jadilah sebuah gunung?

Kita mungkin tidak mampu menjadi seperti mereka namun tetaplah usaha untuk menjadi seperti mereka. Tetaplah cemburu akan kemampuan dan keinginan mereka yang begitu mekar mahu membantu agama Allah. Lupakan apa yang orang fikirkan tentang anda, anda lebih tahu apa yang anda mahukan. Redha Allah bukan? Maka, ayuh percepatkan langkah bangkitlah untuk merealisasikan keinginan lalu melahirkan sebuah kemampuan. Percaya, Allah bersama kita. Kita sahaja yang selalu lupa akan keberadaan Allah dalam hidup kita. Astaghfirullah.

Bintulu, Sarawak.

No comments:

Post a Comment